Visi Profit Center Telah Disetujui. Namun, Siapkah Tim Anda Mengeksekusinya?

Yth IT Executives,

Anda telah berhasil melakukan bagian tersulit: Anda telah mendapatkan buy-in dari dewan direksi. Anda telah mengubah narasi di meja rapat. Visi Anda untuk mentransformasi IT dari cost center menjadi profit center yang strategis telah disetujui.

Namun, kini Anda menghadapi sebuah realitas yang sunyi namun paling menentukan: Apakah tim yang Anda miliki saat ini adalah tim yang Anda butuhkan untuk mengeksekusi visi tersebut?

Merekrut beberapa talenta digital seperti Data Scientist atau Agile Coach dari luar tidak akan menyelesaikan masalah inti. Transformasi terbesar bukanlah menambah headcount, melainkan mengubah operating model dan kapabilitas dari tim inti yang sudah Anda miliki—tim yang mungkin masih terbiasa dengan pola pikir “menjaga lampu tetap menyala”.

Bagaimana Anda menjembatani kesenjangan antara visi strategis Anda dengan kapabilitas eksekusi tim di lapangan?

1. Desain Ulang Peran, Bukan Sekadar Tambal Sulam Perekrutan

Tantangan pertama adalah kita sering mencoba memasukkan talenta baru ke dalam struktur organisasi yang lama. Merekrut seorang Product Manager yang brilian akan sia-sia jika ia harus menghabiskan 80% waktunya untuk mengisi dokumen birokrasi internal yang dirancang untuk cost center.

Alih-alih merekrut untuk mengisi kekosongan, Anda harus mendesain ulang peran di sekitar aliran nilai (value streams).

Kerangka Aksi:

  • Dari “Analis Sistem” menjadi “IT Business Partner”: Hentikan peran reaktif yang hanya “menerima pesanan” dari unit bisnis. Kembangkan peran proaktif seperti ITBP yang duduk bersama unit bisnis, memahami P&L mereka, dan secara aktif mengusulkan solusi teknologi untuk mencapai target bisnis mereka.
  • Dari “Developer” menjadi “Product Engineer”: Seorang Developer di cost center bertugas menyelesaikan tiket. Seorang Product Engineer di profit center bertanggung jawab atas kesehatan dan adopsi produk yang ia bangun. KPI-nya bukan jumlah baris kode, melainkan kepuasan pengguna atau revenue yang dihasilkan oleh fiturnya.

Contoh Konkret: Kultur Engineering di Unicorn

Perusahaan seperti Tokopedia atau Traveloka tidak membangun tim mereka di sekitar silo teknologi (Tim Java, Tim Database). Mereka membangunnya di sekitar “Squads” atau “Tribes” yang berfokus pada hasil bisnis spesifik (misal: Skuad Pembayaran, Skuad Logistik). Setiap engineer di dalamnya didorong untuk memahami metrik bisnis dari produk yang mereka tangani, bukan hanya aspek teknisnya.

2. Geser Mindset: Dari ‘Manajer Proyek’ menjadi ‘Pemilik Produk’

Perbedaan terbesar antara cost center dan profit center adalah cara mereka memandang pekerjaan. Cost center menjalankan Proyek: memiliki awal, tengah, dan akhir yang jelas, lalu beralih ke hal lain. Profit center mengelola Produk: memiliki siklus hidup yang berkelanjutan, perbaikan terus-menerus, dan P&L sendiri.

Anda tidak dapat membangun profit center dengan tim yang masih berpikir dalam kerangka proyek.

Kerangka Aksi:

  • Transformasi Peran PMO: Project Management Office (PMO) Anda yang tradisional harus berevolusi. Latih para Manajer Proyek Anda untuk menjadi Product Owner atau Product Manager.
  • Ubah Metrik Kesuksesan: Ganti KPI kesuksesan dari “Selesai tepat waktu dan sesuai anggaran” (On Time, On Budget) menjadi metrik bisnis seperti “Tingkat Adopsi Pengguna”, “Customer Lifetime Value (CLV)”, atau “Time-to-Revenue”. Ini memaksa tim untuk bertanggung jawab atas hasil bisnis, bukan hanya output teknis.

Contoh Konkret: Transformasi Digital di Korporasi Besar

Perusahaan seperti Astra International dalam perjalanan digitalisasinya tidak hanya meluncurkan “proyek” digital seperti ASTRAPAY atau Seva.id. Mereka harus membangun kapabilitas internal baru untuk mengelola platform tersebut sebagai produk jangka panjang. Ini menuntut para pemimpin IT internal mereka untuk beralih dari mengelola “proyek implementasi SAP” menjadi mengelola “P&L dan roadmap dari sebuah produk digital.”

Penutup: Visi Anda Bergantung pada Tim Anda

Rekan-rekan IT Executives, merekrut talenta baru dari luar itu relatif mudah. Tantangan kepemimpinan yang sesungguhnya terletak pada transformasi kultur, desain ulang peran, dan upskilling tim inti yang telah bersama Anda.

Visi profit center Anda tidak akan pernah terwujud tanpa tim yang memiliki mindset, kapabilitas, dan struktur untuk beroperasi sebagai profit center. Eksekusi visi tersebut dimulai dari investasi pada orang-orang Anda hari ini.

Ubah Teknologi dari Beban Biaya menjadi Mesin Pertumbuhan

Bangun masa depan bisnis Anda dengan IT Master Plan Strategis yang menyelaraskan setiap investasi  teknologi dengan tujuan perusahaan Anda

Tanpa komitmen, dapatan insight awal hanya dalam 60 menit.